Minggu, 12 Oktober 2014

KM Cycle Approaches Rollet PT. Pertamina (2003)

1. Planning   




2. Creation
Knowledge Creation berfokus pada perluasan pengetahuan yang sudah ada berdasarkan kebutuhan yang telah dibuat. Ada banyak metode dan teknologi yang memungkin untuk mengambil ide atau gagasan baru, kemudian diperluas dan dianalisis yang dapat digunakan bagi individu, group maupun suatu organisasi perusahaan.



3. Integration
The knowledge integration process berfokus kepada mendapatkan akses untuk pengetahuan yang sudah ada secara efisien dan efektif di dalam maupun di luar organisasi.
Menurut Rollet(2003), Intergration of external knowledge lebih mudah dibandingkan dengan mengambil, menganalisa serta menyimpan sebuah  internal knowledge. Dalam beberapa perusahaan ada banyak tacit knowledge yang tersimpan, yang mana tacit knowledge tersebut tidak akan pernah terakses, kecuali proses integrasi tersebut dibuat dalam suatu pelatihan. Oleh karena itu hal penting pertama ialah membangun prioritas terhadap pengetahuan alam, pengumpulan waktu, cara, ruang lingkup, serta alat-alat yang bisa memotivasi karyawan.

  •           Mendorong jajaran direksi dan manajemen perusahaan sampai dengan level asisten manajer atau setara di fungsi / unit operasi / unit usaha menjadi Role Modelpengembangan Knowledge Management dengan berpartisipasi dalam proses berbagai pengetahuan berdasarkan pengalaman, Lesson Learn dan Success Story.
  •   Menyelenggarakan forum KOMET dan kegiatan-kegiatan pendukung lainnya secara berkelanjutan sehingga tumbuh menjadi budaya yang baik untuk mendukung keberhasilan pelaksanaan tugas di setiap fungsi / unit operasi / unit usaha Pertamina.

4. Organizing Knowledge
Proses Organizing knowledge berfokus kepada penyediaan cara yang efisien dan bersih untuk mendapatkan kembali pengetahuan, memperluasnya, atau menyediakan bentuk-bentuk dalam hal tertentu, membantu dalam pengolahan informasi yang cerdas dan bermakna, serta memungkinkan komunikasi yang lebih baik antar berbagai pihak. Struktur yang berbeda dapat digunakan dalam melayani tujuan yang disebutkan: term lists, thesauri, semantic network, categorization schemes, subject headings, ontologies, knowledge map and various dynamic structur.
Di perusahaan-perusahaan modern sekarang, para pekerja memiliki pengertian yang berbeda dengan cara penyelesaian mereka untuk mengorganisir ruang lingkup pengetahuan mereka seperti email, website, diskudi dll.


5. Transferring
Menyimpan dan mengorganisasikan pengetahuan tidak dibutuhkan kecuali dapat dengan mudah diberikan kepada para karyawan yang mampu mengubahnya menjadi sebuah value bagi perusahaan. Berbagai form mengenai knowledge transferring dapat dilatih dengan cara face to face, diskusi, seminar, knowledge fair dll.


6. Maintaining
Pengetahuan dapat menjadi menguntungkan apabila dapat diakses, benar, dan updated karena setiap hari dunia pekerjaan adalah sebuah proses tantangan. Memodifikasi lingkungan bisnis secara dinamis, meningkatkan mobilitas tenaga kerja, serta pertumbuhan jumlah pengetahuan juga dapat meyebabkan terganggunya pengetahuan tersebut, masalah keamanan, serta perubahan dalam konteks dan konten Knowledge Management.

7. Assessing
Knowledge management dapat diasumsikan efektif jika:
·         Strategi intelektual capital tetap selaras dengan strategi bisnis perusahaan
·         Indikator kunci untuk tujuan assessing berasal dari faktor kesuksesan knowledge management suatu perusahaan
·         pemantauan dan pengukuran intelektual capital yang terjadi pada reguler dasar
·         Hasil pemantauan dianalisis, ditafsirkan dan diimpulkan dengan berbagi pihak yang terlibat



#binus #sisteminformasi #KM

Tidak ada komentar:

Posting Komentar